Tarian

Tari Erpangir Ku Lau

2

MENGENAL ATRAKSI BUDAYA "ERPANGIR KU LAU"

     Suku Karo memiliki kekayaan budaya dan kearifan lokal, di mana beberapa di antaranya adalah tarian tradisional dan atraksi kearifan lokal (atraksi budaya) yang secara turun-temurun telah diwariskan dari generasi ke generasi. Namun, seiring perkembangan zaman, tarian tradisional dan atraksi kearifan lokal (atraksi budaya) tadi lambat laun semakin dilupakan oleh masyarakat Karo, khususnya para generasi muda.

Generasi muda Karo sekarang ini lebih banyak yang menyukai budaya luar dan gaya hidup masa kini, sehingga sering dijumpai generasi muda yang tidak tahu "ertutur" atau etika sopan santun dalam adat istiadat Karo. Generasi muda Karo sekarang lebih paham dan mengerti bagaimana prosesi tradisi/ kebiasaan orang luar ketimbang kearifan lokal daerahnya sendiri.

Tulisan kali ini akan membahas sedikit tentang atraksi budaya "ERPANGIR KU LAU".

 

Sekilas Informasi tentang Atraksi Budaya "Erpangir ku Lau"

Atraksi budaya “erpangir ku lau” adalah sebuah kegiatan ritual yang dulunya dilakukan oleh leluhur suku Karo dalam upaya pembersihan tubuh dan jiwa seseorang ataupun sekeluarga dari kesulitan, nasib sial, ataupun malapetaka. Perasaan akan datangnya kesulitan atau nasib sial ini  berdasarkan firasat seseorang ataupun dari mimpi buruk.

“Erpangir ku lau” berarti membersihkan diri ke sungai/ air yang mengalir dengan menggunakan beberapa bahan seperti jeruk, kemenyan, daun sirih, bunga-bungaan, dan beberapa rempah lainnya, serta memanjatkan doa kepada leluhur dan alam semesta agar diberikan nasib yang baik ataupun terhindar dari malapetaka.

Adapun proses pelaksaanaan “erpangir ku lau” memilik beberapa tahapan yakni :

  • Persiapan

Sebelum melakukan ritual, dilakukan persiapan seperti pembersihan diri, menyiapkan tempat dan meramu bahan-bahan yang digunakan dan persiapan hal-hal lainnya.

  • Mandi

Seseorang ataupun keluarga yang menjalani ritual "erpangir ku lau" akan mandi membersihkan diri di sungai/ air yang mengalir dengan menggunakan ramuan yang telah dipersiapkan seperti jeruk, daun sirih, bunga-bungaan, dan rempah-rempah lainnya.

  • Doa

Selama proses mandi, diucapkan doa-doa khusus yang berisi permohonan kepada leluhur ataupun kepada alam semesta.

  • Penutup

Setelah selesai mandi, dilakukan beberapa ritual penutup seperti memberikan sesajen.

 

Atraksi Budaya "Erpangir Ku Lau" pada Masa Kini

Seiring dengan perkembangan zaman dan perubahan sosial budaya di tengah-tengah masyarakat Karo pada masa kini, kegiatan ritual "erpangir ku lau" yang merupakan salah satu warisan budaya masa lalu ini lambat laun semakin ditinggalkan, sehingga tidak tertutup kemungkinan atraksi budaya "erpangir ku lau" akan hilang dari kebudayaan Karo.

Oleh karenanya, dalam upaya untuk menjaga kelestarian atraksi budaya "erpangir ku lau" dan tentunya disesuaikan dengan kondisi sosial budaya masyarakat Karo, dipandang perlu agar atraksi budaya ini tetap dijaga melalui wujud pertunjukan seni tari kreasi "erpangir ku lau".  Dalam tari kreasi "erpangir ku lau" dibuatkan konsep gerak dan tari yang menggambarkan prosesi persiapan kegiatan, proses pembersihan diri, proses penyampaian doa, dan prosesi penutup. Namun, unsur-unsur yang menggambarkan karakteristik sakral (ritual) ditiadakan sehingga pada akhirnya kegiatan atraksi budaya "erpangir ku lau" ini hanya sebatas pertunjukan tarian semata.

Sudah banyak sanggar seni budaya di Kabupaten Karo yang mewujudkan atraksi budaya "erpangir ku lau" ini menjadi sebuah pertunjukan tari kreasi yang lebih menarik untuk ditonton dan sekaligus tetap dapat menceritakan kepada penonton makna dari prosesi kegiatan "erpangir ku lau". Tentu saja dengan semakin seringnya tarian "erpangir ku lau" ini dipertontonkan kepada khalayak umum, akan semakin menambah wawasan generasi muda Karo tentang kekayaan budaya dan tradisi Karo.

Keterangan video di atas adalah pertunjukan tari kreasi "Erpangir ku Lau" yang dilakukan oleh Sanggar Seni Budaya Gung Leto, Kecamatan Kabanjahe, Kabupaten Karo pada Pertunjukan Seni Budaya Kecamatan Kabanjahe pada tahun 2021.

(Alexander Ginting)

2

Postingan Terkait / Lainnya

Tarian
Pertarungan Dua Pandikar Tarian
Ndikkar
Respon (Komentar)